Sabtu, 26 Maret 2016
Fanfict: Kirito X Yusarin "3 DAY"
Judul : 3 Day
Type : Fanfict
Genre : Drama,Romance
Character : Kirigaya Kazuto,Nishimori Yusa,Nishimori Misa
Penulis : Nor Haruyan
Disebuah rumah sakit yang terletak dikota kirito berjalan di sekitarnya. dia mengelus-elus tangannya yang baru saja disuntik. "aku benci suntikan" ucapnya dengan wajah yang kesal. "kau tidak boleh membenci suntikan.!!" ucap seseorang. kirito langsung membalikan badannya kemudian terlihatlah seorang gadis berambut kuning dan bermata biru yang baru saja berteriak kepadanya. "memangnya kenapa.?" tanya kirito sambil memiringkan kepalanya dan menatap wjah gadis itu. "seharusnya aku yang bertanya.. kenapa kau membenci suntikan.?" gadis itu malah balik bertanya kepada kirito. "itu kerena menyakitkan.." jawabnya sambil masih memiringkan kepala. "apakah hanya itu.? apakah hanya kerena sedikit rasa sakit kau membenci suntikan.? kau ini wanita ya.? hmm mungkin lebih parah dari itu.. bahkan seorang wanita akan dapat menahan rasa sakit sekecil itu." jawabnya dengan tegas. mendengar perkataan gadis itu kirito mulai marah "kau bilang apa tadi.? kau bilang aku lebih rendah dari wnita.?" gadis itu menganggukan kepalanya "hmm.. mungkin kau tidak mempunyai kelamin.." ucap gadis itu mengejek kirito. kerena marah kirito menjitak kepala gadis itu. "adududuhh...! apa yang kau lakukan.?" sambil menahan sakit gadis itu memegang kepalanya. "itu adalah hukuman untuk mu kerena telah berani menghina ku." ucap kirito dengan wajah marahnya. kemudian gadis itu menjawab " kau tega sekali memukul seorang wanita". "hoohh... begitu ya.? kau bilang tadi wanita itu bisa menahan rasa sakit,?" ucap kirito meremehkan gadis itu. "bukan rasa sakit ini yang ku maksud" jawabnya sambil masih memegang kepalanya yang habis kena jitak. "lalu.? sakit apa yang kau maksud.?" tanya kirito dengan wajah flat. "sakit yang ku maksud adalah rasa sakit kerena disuntik." jawab si gadis dan mulai mengelus kepalanya sendiri. "kau ini menyukai suntikan ya.?" tanya kirito yang kemudian menghelakan nafasnya. "seharusnya kau mengerti. sebuah suntikan itu diciptakan bukan untuk menyakiti, melainkan mempersehat tubuh. bahkan sebutir obat pun tidak akan dapat menandingi suntikan. kalau kau mengeluh hanya kerena rasa sakit jarum suntik yang akan hanya terasa sebentar, itu artinya kau anak manja. dan jika kau membenci suntikan itu artinya kau lebih memilih merasakan sakit yang lama dari pada sebentar.!" ucap gadis itu sambil menatap tajam kirito. kini kirito kehabisan kata-kata, dia terdiam sambil menundukan wajahnya dan menyesali perkataannya hanya kerena sebuah suntikan. "iya iya aku tarik kembali ucapan ku.." ucap kirito yang kemudian mengalihkan pandangannya dari gadis itu. "syukurlah.." jawab gadis itu sambil tersenyum "aku senang mendengarnya" lanjutnya. kirito langsung melirik gadis itu tersenyum tiba-tiba wajahnya memerah dan entah kenapa jantungnya berdetak kencang. "nama mu siapa.?" gadis tersebut mulai menanyakan nama. kirito pun membalas "nama ku kirigaya kazuto. teman-teman ku sering memanggilku kirito." pandangan kirito masih menghadap kearah lain. "lalu siapa nama mu.?" lanjut tanya kirito. "nama ku nishimori yusa. kau hanya perlu memanggilku dengan nama yusarin." jawab gadis bernama yusarin itu sambil tersenyum kearah kirito.lalu kirito kembali memperhatikan wajah yusarin yang kemudian menundukan kepalanya "maaf telah menjitak mu tadi." kirito menyesali perbuatannya dan meminta maaf pada yusarin. dengan senyuman manis yusarin menjawab "aku sudah memaafkan mu. rasa sakit yang kau berikan tidak sebanding dengan rasa senang ku yang kau berikan kerena kau sudah menarik kata-kata mu. terimakasih kerena kau kini sudah tak membenci suntikan lagi.... kirito." mendengar kata-kata itu kirito agak terkejut kini dia tersenyum kerena perkataan hangat yusarin. "senang bisa berkenalan dengan mu... yusarin" balas kirito dengan senyuman di wajahnya.mataharipun mulai tenggelam dan mereka pun berpisah. keesokan harinya kirito berjalan pulang dari sekolahnya sambil meminum sekaleng soda dan kebetulan lewat di depan rumah sakit itu, kirito melihat kearah rumah sakit itu dan tak sengaja dia melihat yusarin sedang memperhatikan sesuatu. kirito menghampirinya "apa yang sedang kamu perhatikan.?" tanya kirito sambil memasukan tangannya kedalam saku celana sekolahnya. "bunga ini mulai layu.." jawab yusarin sambil menyetuh tanaman bunga yang layu. "mungkin kerena bunga ini kekurangan air makanya dia layu." ucap kirito sambil melihat bunga yang layu itu. "ku harap dia bisa tumbuh kembali" ucap yusarin dengan wajah yang sedih. mendengar perkataan yusarin, kirito mengambil setangkai kayu yang tergeletak di tanah kemudian dia tarik beberapa senti benang dari bajunya setelah itu dia menusukan kayu kedalam tanah dan kemudian dia ikat bunga layu itu pada kayu yang tertancap di tanah, kirito pun menyiramnya dengan soda yang dia bawa. "semoga dengan ini dia dapat kembali tumbuh." kirito sambil tersenyum kepada yusarin. "kirito... terimakasih banyak kirito~" ucap yusarin dengan senyuman senang di wajahnya dan kemudian tiba-tiba memeluk kirito. "yu.. yusarin.!" ucap kirito dengan kaget kerena yusarin memeluknya. yusarin kemudian tersadar akan perlakuannya yang kemudian melepasan pelukannya dari kirito "ma.. maaf.. aku terlalu senang sampai-sampai aku lupa diri.." wajah yusarin menjadi memerah blush dan kemudian menundukan kepalanya. "i. iya.. ti.. tidak apa-apa.. jadi kau tidak perlu khawatir." kerena melihat tingkah yusarin wajah kirito juga ikut memerah dan kemudian mengalihkan pandangannya. hari semakin sore langit pun mulai menjadi sedikit gelap. "yusarin.." ucap kirito memanggil nama yusarin. "apa kirito.?" jawabnya yang kemudian menolehkan pandangannya pada kirito. "bolehkah aku menemui mu lagi besok.?" tanya kirito pada yusarin. ".... tentu saja kirito." jawab yusarin yang kemudian tersenyum senang kepada kirito dan kirito pun membalas senyuman yusarin.pada akhirnya mereka berpisah kembali dan pergi ketempatnya masing-masing. keesokan harinya adalah hari libur, di pagi hari kirito langsung terbangun dari tidurnya dan sejenak dia kerjakan aktivitas paginya. setelah selesai dia pun langsung pergi ke rumah sakit. sesampainya disana kirito melihat yusarin duduk di sebuah kursi "maaf membuatmu menunggu.." ucap kirito pada yusarin yang sedang duduk. kemudian yusarin menjawab "tidak apa-apa kirito.. jadi.? apa yang akan kita lakukan hari ini.?" tanya yusarin pada kirito. "ku rasa kita akan melakukan hal-hal yang menyenangkan.." jawab kirito sambil tersenyum lebar dan pada akhirnya yusarin juga ikut tersenyum. pada hari tersebut mereka berjalan-jalan di sekitar rumah sakit sambil bercanda ria melihat keindahan-keindaha yang ada di sekitar sana. menikmati sejuknya udara yang ssegar dan ditengah-tengah kesenangan itu beberapa kali ada kejadian romantis yang mereka alami, kedua orang itu pun mulai saling menyukai satu sama lain dan mereka pun menjadi sangat akrab dan dekat. setelah lelah bersenang-senang mereka pun memutuskan untuk beristirahat dibawah pohon yang berdaun lebat dan berudara sejuk, kirito membaringkan tubuhnya dibaawah pohon itu "hari ini benar-benar sangat menyenangkan.." ucap kirito yang kemudian memejamkan matanya. "itu benar.. menyenangkan sampai-sampai aku kelelahan." jawab yusarin yang kemudian ikut membaringkan tubuhnya disamping kirito. kirito hanya terdiam sambil terus memejamkan matanya. yusarin mengubah posisi berbaringnya menghadap kearah kirito kemudian dia tatap wajah kirito. "kirito.." ucap yusarin memanggil nama kirito. "ada apa yusarin.?" jawab kirito yang masih memejamkan matanya. "apakah kamu tau kemana arah angin hari ini bertiup.?" tanya yusarin kepada kirito "kemana.?" jawab kirito yang tidak mengetahui jawabannya. "angin hari ini akan brtiup kearah hari esok kirito." ucap yusarin menjawab pertanyaannya sendiri."apakah kamu akan mengikuti arah angin itu.?" tanya kirito. yusarin terdiam sejenak kemudian menjawab dengan pelan "...... mungkin angin ku akan berhenti hari ini." yusarin kemudian menggenggam tangan kirito dan berkata "tapi walaupun begitu aku akan terus bersama dengan mu.." setelah mengucapkan itu yusarin memejamkan matanya. kirito yang mendengar perkataan yusarin membuka matanya lalu menolehkan pandangannya kearah yusarin yang ada disampingnya dan menggengam erat tangan yusarin. sore hari kembali tiba, kirito dan yusarin berjalan kearah pintu gerbang rumah sakit. yusarin menghentikan langkahnya "setelah pulang sekolah aku akan mengunjungi mu lagi besok" ucap kirito. yusarin hanya terdiam kini tak ada lagi senyuman di wajahnya. "yusarin..? apa kau baik-baik saja.?" tanya kirito menghawatirkan yusarin sambil memiringkan kepalanya. yusarin mengambil sebuah surat berwarna merah dari dalam sakunya kemudian memberikan surat itu pada kirito layaknya seseorang yang sedang memberikan surat cinta "ku mohon terima ini.!" ucap yusarin sambil menyerahkan surat itu dengan dengan sedikit membungkukan badannya. kirito terkejut. "apakah ini.?" ucap kirito yang mengira itu surat cinta. wajah yusarin sangat memerah sampai-sampai air mata hampir menetes malu di wajahnya "pokokya kamu terima saja dulu.!" kirito langsung mengambi surat itu dan terdiam tanpa kata. "kamu harus berjanji.! jangan membuka surat itu sampai kita bertemu lagi besok.!" ucap yusarin yang sedikit keras pada kirito, wajahnya sangat memerah kerena rasa mali. "huh.? kenapa.?" tanya kirito dengan heran. "sebaiknya kamu pulang dulu.! baka.!" jawabnya yang kemudian mendorong tubuh kirito menyuruhnya untuk pulang. "iya.. iya.." ucap kirito yang tubuhnya di dorong yusarin. pada akhirnya kirito pun pulang dan meninggalkan yusarin. kini sudah untuk ketiga kalinya mereka berpisah. yusarin hanya terdiam menatap kirito yang pergi. "terimakasih banyak kirito." ucapnya yusarin pelan. malam hari pun telah tiba kirito benar-benar sangat penasaran dengan isi surat yang dierikan oleh yusarin. kirito tidak ingin melanggar janjinya untuk tidak membuka surat itu sampai mereka kembali berjumpa lagi.keesokan harinya kirito pulang dari sekolahnya dan berlari menuju rumah sakit sambil membawa surat yusarin dengan senyuman di wajahnya. ditengah perjalanan kirito membeli setangkai bunga untuk yusarin "ku harap dia menyukainya." ucapnya sambil tersenyum dan kemudian melanjutkan perjalanannya kearah rumah sakit sesampainya disana kirito mencari-cari yusarin tapi entah kenapa kini dia tidak berada di tempat-tempat biasanya. kesana-kemari kirito mencarinya namun kirito tidak melihat keberadaan yusarin. "dimanakah kamu berada yusarin.?" gumam kirito sambil berjalan menatap sekitar setelah lam mencari kirito tak sengaja melihat bunga yang dia siram di hari sebelumnya telah mati. kirito mendekati bunga itu dan berkata "dia pasti sangat sedih setelah melihat ini." ucapnya dengan wajah yang sedih memperhatikan bunga yang mati mengering itu. setelah itu dia lanjutkan pencariannya dengan cara mengelilingi rumah sakit, tapi keberadaan yusarin benar-benar tidak ada disana pada akhirnya dia putuskan untuk mencarinya di dalam rumah sakit itu dan bertanya kepada suster yang sedang bertugas. "permisi.. bolehkah saya bertanya.?" tanya kirito pada petugas yang ada di depannya "iya silahkan.." jawab petugas itu. "apakah disini ada pasien yang bernama nishimori yusa.?" tanya kirito pada petugas. "apakah kau temannya yusa.?" ucap seorang wanita berambut kuning pendek yang berada dibelakang kirito. mendengar ucapan wanita itu kirito membalikan badannya dan melihat wanita yang mirip dengan yusarin itu. "anda siapa.?" tanya kirito dengan sopan. "nama ku nishimori misa. aku adalah saudara yusa." jawab wanita itu dengan gaya yang sedikit tomboy. "jadi kau adalah kakaknya yusarin.?" ucap kirito dengan kaget. "ikuti aku." wanita bernama misa itu langsung berjalan dan kirito mengikutinya. awalnya kirito mengira wanita itu akan mengantarkannya keruangan yusarin tapi ternyata tidak, dibelakang rumah sakit itu terdapat sebuah makam. wanita bernama misa itu berhenti di depan sebuah nisan. kirito mendekati nisan itu dan kemudian membaca nama yang tertulis di nisan itu yang bertulisan nama "nishimori yusa" kirito benar-benar terkejut. wanita bernama mis itu berkata "yusa telah meninggal dunia empat hari yang lalu" mendengar ucapan wanita itu kirito tak bisa berkata apa pun. "kau pasti juga melihatnya.. jiwa yusa yang kesepian" ucap wanita itu sambil menatap nisan yang ada di depannya dan itu adalah makam adiknya sendiri "aku sangat berterimakasih pada mu kerena telah menemaninya dan menghlangkan rasa kesepiannnya" lanjutnya dengan senyum kecil di wajahnya. kirito kemudian membuka surat yang di berikan yusarin dan membacanya. surat itu bertulis "kepada kirito... terimakasih kerena sudah memberikan kebahagiaan terakhir kepada ku... aku mencintai mu kirito... yusarin" surat yang dia baca adalah sebuah surat cinta dan surat perpisahan dari yusarin. kirito berkata sambil menatap langit"kelihatannya hujan mulai turun." wanita bernama misa ikut menatap langit namun yang dia lihat adalah langit yang cerah. "tapi hari ini cuacanya cerah." jawab misa sambil melirik kearah kirito. "tidak.. saat ini hujan telah turun dengan lebat" ucap kirito yang masih menatap langit dan kemudian meneteskan air mata. "kau benar.. itu benar-benar hujan yang sangat lebat." jawab misa dengan senyuman yang penuh duka. kirito meletakan bunga yang dia beli di atas makam yusarin. sore hari pun datang, kirito berjalan pulang kearah gerbang rumah sakit kini dia telah berpisah selamanya dengan seorang teman yang dia cintai. ditengah perjalanan kirito tak sengaja melihat bunga yang sebelumnya mati menjadi tumbh kembali layanya bunga yang baru saja mekar. "diri mu akan selalu ada di dalam hati ku..... yusarin.. aku juga mencintai mu." ucap kirito yang kemudian air mata turun membasahi pipinya.
THE END
Mohon beritahu apabila terdapat kekurangan :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kunjungan menjelang maghrib gan :)
BalasHapusMakasih gan :D
BalasHapusKunjungan siang, jangan lupa kunjungi juga blogku
BalasHapus@Doni Otawandi,
BalasHapusok gan
Hadir Sekalian Munjungan soree Gan...Info yang Menarik Gan...Salam Sukses buat agan..Kalo berkenan Mampir ke gubuk Ana yaa New post lagi..
BalasHapus@BlogIDCo Mobile Blog,
BalasHapusok gan
Semangat pagi gan..
BalasHapus